BAB 5
INTEGRASI NASIONAL DALAM BINGKAI BHINEKA
TUNGGAL IKA
1. Pengertian
Integrasi Nasional
Integrasi
nasional berasal dari dua kata, yaitu “integrasi” dan “nasional”. Integrasi
berasal dari bahasa inggris, integrate, artinya
menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, integrasi artinya pembaruan hingga menjadi satu kesatuan yang bulat
dan utuh. Kata nasional berasal dari bahasa inggris, nation, yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropolitis.a)
Secara
politis
Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan
berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang
membentuk suatu identitas nasional.b)
Secara
Antropologis
Integrasi nasional secara antropologis berarti proses
penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai
suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat. 2. Syarat
Integrasi
a)
Anggota
–anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi
kebutuhan-kebutuhan antara satu dan lainnya.
b)
Terciptanya
kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial
yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
c)
Norma-norma
dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses
integrasi sosial.
3. Faktor-Faktor
Pembentuk Integrasi Nasional
a)
Faktor
pembentuk integrasi nasional
1.
Adanya rasa
senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
2.
Adanya
ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda Pancasila dan
semboyan Bhineka Tunggal Ika.
3.
Adanya tekad
serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia seperti yang dinyatakan
dalam Sumpah Pemuda.
4.
Adanya
ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat nasionalisme di kalangan
bangsa indonesia.
5.
Penggunaan
bahasa indonesia.
6.
Adanya
semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah air indonesia.
7.
Adanya
kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila.
8.
Adanya jiwa
dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.
9.
Adanya rasa
senasib sepenanggungan akibat penderitaan penjajahan.
10.
Adanya rasa
cinta tanah air dan mencintai produk dalam negeri.
b)
Faktor
penghambat integrasi nasional
1.
Kurangnya
penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
2.
Kurangnya
toleransi antargolongan.
3.
Kurangnya
kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar.
4.
Adanya
ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan.
0 comments:
Post a Comment